watch sexy videos at nza-vids!
WWW.CERITAINDO.SEXTGEM.COM

Find us On Facebook and Twitter
facebook.jpg | twitter.jpg

MEMEK ABG HOT
<

Tetangga baruku, sepasang suami istri, baru
pindah. Sebagai tetangga yang baik, aku
berkunjung dan berkenalan dengan mereka.
Pasangan itu menyenangkan. Suaminya, mas
Bayu, yang kelihatannya jauh lebih tua dari
istrinya, mbak Ana yang sepertinya sepantaran
dengan aku. Keduanya ganteng dan cantik, jadi
serasi kelihatannya walaupun beda umurnya
jauh. Sebentar saja aku akrab dengan mereka,
aku sering menemani mbak Ana kalo dia pergi
belanja bulanan atau pergi ke mal untuk membeli
pakaian dsb. Karena akrab dengan mbak Ana,
otomatis akupun akrab dengan mas Bayu. Kami
sering pergi ber 3 kalo liburan. mereka belum
punya anak walaupun sudah hampir 2 tahun
menikah. Suatu hari mbak Ana pulang ke rumah
ortunya di kota lain. Tinggallah mas Arman
sendiri di rumah, pembantu mereka hanya
bekerja pagi sampai siang, kemudian pulang.
Sore itu, aku meminjam motor mas Bayu untuk
ke supermarket. mas Bayu nitip dibelikan
keperluan dapur yang kurang. Sepulang dari
supermarket, aku tidak langsung pulang tapi
ikutan nonton dvd yang baru disewa mas Bayu.
“Nes, kamu bisa mijit, badanku pegel2 nih”, pinta
mas Bayu. “Bisa mas dikit2 tapi ya tidak seahli
tukang pijit beneran”, jawabku. “Emangnya ada
tukang pijit boongan”, goda mas Bayu sambil
mengajakku masuk kamarnya. Aku jadi
menebak2 mas Bayu pengen dipijit atau mijit aku
nih, tapi kuturuti ajakannya masuk kamarnya.
Mas Bayu berbaring telungkup di ranjang dan
aku mulai memijit kakinya, mulai dari telapak kaki
sampai ke paha. Otot kaki dan pahanya keras,
artinya mas Bayu cukup sering berolahraga.
“Mas suka olahraga ya, ototnya kenceng gini”,
kataku. “Iya Nes,
suka fitnes, mau ikutan?” tanyanya. “Boleh,
kapan mas Bayu fitnes, Ines ikutan ya”, jawabku.
Aku sengaja memijat bagian paha sebelah
dalam, sekalian untuk ngetes mas Bayu punya
udang dibalik bakwan gak. “ Aduh Nes enak tapi
geli,” katanya setiap kali kusentuh paha sebelah
dalam. Dia mengangkangkan pahanya dan
sesekali kusenggol selangkangannya, terasa ada
sesuatu yang keras didalamnya. Rupanya dia
udah mulai terangsang dan ngaceng. Pijatan
beralih ke pantat dan
punggungnya. Bagian ini masih tertutup celana
pendek dan kaosnya. “Mas enaknya kaosnya
dibuka deh supaya mijetnya bisa tuntas”, kataku
dan dia langsung melepas kaosnya dan kembali
telungkup. Punggungnya juga berotot. Pijatanku
mulai dari bagian bahu. Aku mengambil posisi
mengangkangi badannya. Setelah bahu dan
punggung, kini pijatanku mengarah ke
bongkahan pantatnya. Mulanya aku memijat dari
luar celananya, tapi gak bisa tuntas. “Mas,
celananya mengganggu nih”, kataku. “Dilepas aja
ya Nes”, jawabnya sambil langsung melepas
celana pendeknya. Sekelebat tampak k ontolnya
menonjol sekali dibalik cdnya, kelihatannya besar
dan
panjang dan sudah keras sekali. Dia kembali
menelungkup. Pijatan mulai mengeksploitir
bagian pantat dan pangkal paha. Jariku memijit
belahan pantatnya dan hampir menyentuh biji
pelernya. Mas Bayu sepertinya tidak perduli
dengan jamahanku,. Selesai dengan pantatnya,
aku minta dia telentang. Benar penglihatanku, k
ontolnya besar dan panjang sampai kepalanya
nongol dari bagian atas cdnya. “Ih mas Bayu,
ngaceng ya”, katm manja sambil menduduki k
ontolnya. Terasa sekali
k ontol itu mengganjal pantatku. Aku mulai lagi
dari bahu, untuk melemaskan bagian itu.
Perlahan-lahan lalu turun ke bawah kedadanya.
Dia hanya tersenyum saja memandangi
wajahku. “Kamu cantik sekali Nes”, katanya
merayu, sepertinya dia sudah tidak bisa
mengendalikan napsunya. Aku sengaja
menggeser2 pantatku di k ontolnya. Pentilnya
tampak mengeras, dan sesekali kupilin. Aku
minta dia menarik nafas ketika kupilin pentilnya
lalu pelan-pelan menghembuskannya. “Nes”,
lenguhnya. “Kenapa mas, sakit ya pijitan Ines”.
“Enggak sakit kok Nes, merinding semua
badanku”.
Setelah puas memlintir pentilnya aku mulai turun
ke perut. Perutnya kencang dan tidak berlemak,
kepala k ontolnya yang nongol dari atas cdnya
seakan mengundangku untuk meremasnya. Aku
juga terangsang melihatnya. Aku lalu menekan
bagian bawah perutnya untuk kosorong keatas.
Dari perut aku mulai menelusur bawah sampai
menyentuh kepala k ontolnya. Dia memejamkan
mata
sementara aku terus memijit lembut dipangkal
paha sampai keselangkangannya sambil sesekali
menyenggol k ontolnya dengan menggosokkan
punggung tangannya kek ontolnya. “Nes, kamu
udah sering ngeliat k ontol ya”, katanya to the
point. Aku kaget juga atas pertanyaannya.
“Belum mas, baru pertama kali ini, besar ya”,
kataku berbohong. “Kalau mau liat, turunin aja
cd ku”, katanya lagi. Perlahan jari kuselipkan di
karet cdnya dan menurunkan cdnya perlahan2
sampai lepas. Nongollah
k ontolnya yang berdiri tegak, besar dan panjang
dengan bulu rambut yang lebat bersambung
sampai kepusar dan dada. “Pegang” katanya
singkat dan akupun menuruti sambil mengusap
pelan-pelan. Tangannya mulai berkeliaran,
membuka baju kaosku, bra kemudian celana
pendek gombrangku. Tinggal CDku yang belum
kulepas. Aku dibaringkannya dan kemudian dia
melumat bibirku, dan terus menjilat sampai ke
toketku yang besar dengan pentil yang merah
coklat. Saat dia mengulum toketku, aku mulai
menggelinjang apalagi jarinya mulai menerobos
CDku dan dengan
lembut menggosok bibir n onokku. Aku bergetar
sambil berdengus pendek “Uh..uuh..uuhh..”.
CDku kemudian dilorotkan dan dibukanya
pahaku lebar-lebar. Dia tertegun melihat bibir n
onokku yang tipis memerah yang diselimuti
jembut yang lebat. “Nes, jembut kamu lebat
sekali ya. Pasti napsu kamu besar ya. Kamu
pernah nge ntot Nes”, tanyanya. Aku diem saja
karena sudah sangat terangsang akibat jilatannya
diselangkangku. “Mas”, aku mendesah ketika
lidahnya mulai
beroperasi ketengah-tengah n onoknya. Gerakan
refleksku menarik paha keatas dan posisi yang
kian membuka menambah leluasa lidahnya
bekerja lebih dalam ken onoknya. Cairan n
onokku mulai tumpah membuat dia tambah
ganas, dan mulai menyedot keras i tilku. Ujung
lidahnya bermain lincah, dalam, menelusuri
menggesek permukaan dalam n onokku
membuat aku tambah bergetar menahan
rangsangan kenikmatan. “Uh..uuhh..uuuhhh..”
eranganku tambah keras dan pahaku menjepit
keras kepalanya dengan kaki yang melingkar
kepunggungnya. Dia memutar tubuhnya
pelan sambil terus menyedot n onokku. Posisi
69, aku disuruhnya mengulum kepala k
ontolnya yang besar itu. Lidahku mulai bermain
diantara belahan kepala k ontolnya. Kami
berpacu terus dengan posisi 69 sampai “maas…
uuuuhhhh..”, badanku menggelinjang hebat
sambil mengerang keras dengan suara tertahan
karena kepala k ontolnya masih terbenam dalam
mulutku. Aku dah nyampe dan kulepaskan k
ontolnya dari mulutku.
Mas Bayu masih telentang dengan k ontolnya
masih tegak karena belum tuntas. Dia
menyuruhku naik keatas perutnya. “Mas, Ines
belum pernah”, kataku berbohong lagi. “Ayo aku
ajarin”, jawabnya. Dia berbaring dengan bantal 3
susun dipunggung dan kepalanya sambil
menyuruh aku duduk diatas k ontolnya yang
sengaja diposisikan kearah pusar. Aku duduk
mengangkang dengan bibir n onok menempel
dik ontolnya, aku mulai menggerakan pantatnya
maju mundur perlahan. “Ah..nikmatnya Nes,
aku masukin ya..”gumamnya sambil menahan
kenikmatan karena goyangan pantatku. Beberapa
saat kurasa cairan n onokku mulai mengalir
membasahi k ontolnya, aku makin terangsang.
Gesekanku makin menggila membuat aku
tersentak-sentak saking nikmatnya. Dia mulai
meremas2 toketku yang montok. “Isap ..mas”
dan dia melengkungkan badannya berusaha
mengulum toketku. “Uuuhhh..uuuuhhh..,
terussss maas…”pintaku sambil bertambah cepat
menggesek n onokku kek ontolnya. Lebih dari 15
menit kemudian aku mengerang tersendat
kenikmatan. Dia tau aku akan nyampe lagi, “Ayo
putar badanmu” dan secepatnya aku berbalik
dengan n onokku menantang didepan mulutnya.
Dia menarik pantatku dan lagi-lagi disedotnya
bibir
n onokku sambil sesekali lidahnya dijulurkan
mengilik i tilku. k ontolnya Ttrbenam lebih dari
separuh dimulutku, kepalaku turun naik
mengocok k ontolnya dalam mulutku. Erangan
tertahan dan desahan kenikmatan mengiringi
puncak permainan. Tiba-tiba aku menekan
pantatku kuat-kuat kemulutnya sambil
mendesah panjang dengan k ontolnya
dimulutku …”Maas..ooohh”. Diapun demikian,
dikepitnya kepalaku dengan kakinya …dan …
creet..creet..creeettt… pejunya ngecret
semuanya
dimulutku. “Mas, belum dimasukin udah nikmat
gini ya, apalagi kalo dimasukin”, desahku. “Kamu
mau dimasukin Nes, udah pernah belon,
kayanya sih udah ya”, jawabnya. “Sama siapa
Nes, tapi itu gak penting deh, gak usah dijawab”,
katanya lagi. “Yang penting malem ini kita
berbagi kenikmatan ya”. “Mas Ines laper”. “Ya
udah, kita mandi dulu, terus baru cari makan
malem”. Dikamar mandi, kita saling menyabuni.
k ontolnya ngaceng lagi, kukocok2 k ontolnya
pelan2. “Mas k ontolnya besar banget sih”.
“Pernah ngerasain yang besar begini Nes”.
“Belum, yang kecil juga belum kok”. Sepertinya
dia tau bahwa aku kembali berbohong tapi dia
tidak menanyakan lebih lanjut. Selesai mandi,
aku memakai pakaianku kembali dan pulang dulu
kerumahku untuk ganti pakaian dulu. Aku
memakai kaos ellipsoidal merah dengan celana
gombrang khaki. Kemudian aku pergi
dengannya ke warung didepan komplex untuk
cari makan malam.
Selesai makan malam, kita kembali kerumahnya
lagi. Mas Bayu memutar blur biru. Dengan 2
bantal besar diatas karpet tebal kami berdua
duduk berdampingan sambil nonton film.
Permainan panas di blur itu membuat aku mulai
bergerak menempel kebadannya dan kemudian
rebah diatas pahanya. Dia mengulum bibirku
dengan lembut sambil tangannya mulai bergerak
dengan sentuhan halus ke toketku yang tanpa
bra itu. Aku menggelinjang saat dia mulai agresif
memainkan pentilku.
“Ayo mas..gesek lagi ya..!” pintaku bernafsu.
Aku mencium dan menjilati jari-jarinya.
Kemudian dia melepaskan tangannya dari
ciumanku dan kembali meremas toketku dari
balik kaosku. Dipilinnya pentilku secara
bergantian. Aku makin menggeliat karena
napsuku sudah memuncak. Tangannya kutarik
menjauh dari toketku. Kubawa ke arah perutku.
Segera dia mengilik2 puserku sampai aku
menggeliat kegelian, “Mas geli”. Tangannya
segera menyusup ke bawah dan menemukan
karet celana gombrongku. Tangannya berusaha
merayap terus ke bawah menyelip kedalam
cdku sampai
menyentuh jembutku. Jangkauannya kini
maksimal, padahal ambition belum tercapai. Aku
menaikkan badanku sedikit dan kini jari-jarinya
bisa mencapai belahan n onoknya. n onokku
sudah basah, sehingga jari tengahnya dengan
mudah menyusup ke dalam dan menemukan i
tilku yang sudah mengeras. Dia lalu memainkan
jari tengahnya. Pinggulku mengikuti irama
sentuhan jari tengahnya. Aku menggelinjang.
“Mas, lepasin pakean Ines, mas, semuanya”,
pintaku. Segera dia mengangkat
kaosku keatas, aku mengangkat tanganku keatas
untuk mempermudah dia membuka kaosku.
Kemudian dia menarik celana gombrangku
bersama cdku, aku mengangkat pantatku untuk
mempermudah dia melepasnya. Setelah aku
berbugil ria, segera diapun melepas semua yang
menempel dibadannya. k ontol besarnya sudah
tegak dengan kerasnya. Dia berbaring dengan 2
bantal susun dipunggungnya. Aku menunduk
mengulum kepala k ontolnya. Hanya sebentar
karena dia menyuruhku menduduki k ontolnya
yang lagi-lagi melipat kearah pusar dengan posisi
membelakangidia. Aku mulai bergerak pelan
memaju-mundur pantatku untuk menggesekkan
n onokku ke k ontolnya. Tangannya dari
belakang mulai beraksi memijit-mijit toketku.
Aku menjadi sangat liar, menggeliat sambil tak
henti-hentinya mendesah kenikmatan. Gerakan
dan sentakanku makin cepat dan keras sampai
suatu saat kuundurkan pantatku agak kebelakang
dan k ontolnya lepas dari jepitan bibir n onokku.
k ontolnya yang agak terangkat sudah
berhadapan dengan bibir
n onokku yang basah itu dan….bleeessss..kepala
dan separuh k ontolnya yang tegang keras itu
amblas kedalam n onokku. “Maas”, seruku.
“Kenapa Nes, sakit”, tanyanya. Aku hanya
menggelengkan kepala, bukannya sakit tapi
nikmat banget. Sesek rasanya n onokku
kemasukan k ontolnya yang besar banget itu. n
onokku berdenyut mencengkeram k ontolnya,
giliran dia yang mendesis, “Nes, nikmat banget n
onokmu, bisa ngemut k ontolku”. Dia
membalikkan badanku dan sehingga aku
terlentang diatas karpet. Dia menundukkan
mukanya dan mengulum bibirku sambil
menggeser badannya keatas. Dengan pelan
ditusukkannya k ontolnya ken onokku.
Diteruskannya dorongannya dan kepala k
ontolnya mulai memaksa menerobos masuk
keliang n onokku. “Ouuhh..” kembali aku
melenguh. Dikocoknya k ontolnya pelan
sehingga kian dalam memasuki n onokku. Pelan
tapi pasti dan akhirnya kurasakan seluruh n
onokku penuh terisi k ontolnya. n onokku yang
sudah basah itu masih terasa sempit buatnya,
“Nes, sudah basah gini masih sempit aja n
onokmu,
nikmat banget deh, backbone terasa banget
empotannya. Terus diempot ya Nes”.
Dihunjamkannya lagi k ontolnya, walau terasa
sangat sesak tapi nikmat, “Ooohhh…” aku mulai
menggeliat, kaki kuangkat, melingkar kepahanya
sementara kepalaku terangkat, mendongak
kebelakang dengan mataku membelalak.
Tangannya bereaksi cepat, toketku diremas pelan
sembari pentilnya dipijit, membuat aku makin
menggila, berdesah panjang kenikmatan, “uhhh,
peluk Ines mas”. Dirapatkannya badannya
kebadanku dan aku merangkul ketat
punggungnya. Goyangan pantatnya turun naik
makin cepat sehingga bersuara “plook..ploook”
karena begitu banyak cairan yang mengalir dari
n onokku. Dia kemudian mengganti posisi. Aku
disuruh nungging pada sandaran daybed
dengan posisi pantat sedikit terangkat, kaki
mengangkang. Digesekkannya kepala k ontolnya
ke bibir n onoknya beberapa saat, baru
dihunjamkannya pelan. Doggy Style ! “Maas”,
erangku ketika kepala k ontolnya
mulai menekan dan menerobos masuk ke liang
n onokku. Baru setengah k ontolnya masuk,
“Aaauuhhh….” mataku terbelalak saking
nikmatnya. Kemudian dia mulai mengocok k
ontolnya keluar masuk n onokku. Aku kembali
mengelinjang, menahan enjotan pantatnya.
Terasa k ontolnya makin keras dan kepalanya
makin membesar karena gesekan di dinding n
onokku. “Ooohhh..oooohhhh” gumamku,
karena dia mempercepat enjotannya. Tiba-tiba
dia menahan gerakan pantatnya, ditariknya
keluar sehingga hanya sebagian k ontolnya yang
masih terbenam lalu disentakkannya
cepat dengan gerakan pendek, kemudian
ditekannya rapat kepantatku hingga semua k
ontolnya tertanam dalam n onokku, lalu
dibuatnya gerakan memutar. Otomatis kepala k
ontolnya berputar bak bor mengesek ketat
dinding n onokku. “uaahhh….terus mas…
enaaakkk!” desahku. Tidak puas hanya
menikmati putaran “bor” nya, aku ikut
mengenjot keras pantatku ke belakang dan…
“uuhhh..uuuhhh” kami berdua sama-sama
mengerang nikmat. Selang lebih dari 20 menit
kami
berpacu dengan posisi demikian, aku makin
keblingsatan dengan erangan-erangan tak
keruan. Dia tahu kalau aku sudah akan nyampe.
Aku ditelantangkan diatas daybed dengan kaki
kiri menjuntai lantai dan kaki kanan bergantung
pada sandaran sofa. Paha ku terbuka lebar dan
bibir n onok ku sedikit membuka setelah disodok
k ontolnya sejak tadi. Kini dia mulai
membungkuk diatas badanku dan dengan
tangan kiri menopang badannya, tangan
kanannya menuntun k ontolnya kearah bibir
n onokku. “Ayo..masukin mas..!” pintaku. Kepala
k ontolnya mulai menghunjam. “Aaahhhh..!”
erangku saat seluruh k ontolnya disodok masuk
dan mulai dikocok turun naik langsung dengan
frekuensi tinggi dan cepat. “Ah..ah..ah..ah.” aku
tiada hentinya melenguh, badanku menggeliat
dengan kepala sebentar naik sebentar turun
menahan geli dan nikmat yang amat sangat. Dia
terus mengocok dengan kecepatan tinggi dan
menggila. Kenikmatanku sudah memuncak.
“Auuuh..m..m..” tanganku melingkar ketat
dipunggungnya dengan paha dan kakiku ikut
membelitnya. “Tahan dikit Nes..!” bisiknya
dikupingku sambil mempercepat sodokannya.
“Aaaahhhhhhh..!” aku menjerit panjang, kukuku
serasa menembus kulit punggungnya,
mengiringi
puncak kenikmatankua. Berbarengan dengan
lenguhan panjang, dia menyodok keras k
ontolnya ke n onokku diimbangi dengan
goyangan kencang pantatku yang berusaha
mengapung keatas, Otot-otot bibir n onokku
serasa berdenyut-denyut seperti meremas-
remas k ontolnya. Crreeeettt…pejunya ngecret
didalem n onokku, hangat, membuat aku
merem melek sejenak. Kami berdua sama-sama
nyampe. “Oh Nes, puas sekali nge ntot
denganmu..!” desahnya. “Kamu udah
pengalaman ya Nes, ngeladenin lelaki”. Kami
masih berpelukan sebentar dengan k ontolnya
masih terbenam di n onokku, berciuman.
“Gimana rasanya Nes?.” tanyanya saat berdua
dikamar mandi. “Mmmm..enak banget mas, k
ontol mas kerasa sekali ngegesek n onok Ines,
besar soalnya sampe n onok Ines sesek jadinya”
jawabku sambil tersenyum. Kami saling
membersihkan diri. Mas Bayu meremes2 toketku
dan menggosok pelan n onokku, sedang aku
mengocok2 k ontolnya yang sudah melemas.
Selesai mandi, kami meneruskan nonton blur BF
yang tadi distop karena sudah pengen maen,
sambil berbaring di karpet ruang tengah dalam
keadaan telanjang bulat. Aku mengocok2 k
ontolnya dengan cepat dan
keras, sebentar saja sudah ngaceng lagi. “Mas
kuat banget ya, baru ngecret udah ngaceng lagi”,
kataku. “Abis dikocok sama kamu sih, mau lagi
ya Nes”. “Iya mas, Ines kepingin disodok k ontol
mas lagi”. Ketika mengocok2 k ontolnya aku
terangsang juga, n onokku sudah basah lagi,
apalagi ketika ngocok k ontolnya, mas Bayu
ngitik2 i tilku. Dia telentang dan aku menaiki
tubuhnya. Dengan posisi setengah merayap, aku
menjilati mulai dari bawah k ontolnya keatas,
berputar sejenak di
celah kepala k ontolnya kemudian mulai dengan
mengulum lembut sambil mulutku turun naik
mengocok k ontolnya. “Ooohhhh…ooouuuhhh”,
gilirannya bergumam tidak jelas. Puas
mengocok k ontolnya dengan mulutku, aku
langsung duduk diatas perutnya dan kuarahkan
k ontolnya kebibir n onokku yang sudah basah.
“Aaaahhhh…!” desahku sambil mencengkeram
dadanya ketika k ontolnya amblas kedalam liang
n onokku dengan mulus. Kocokan demi kocokan
dipadu goyangan pantatku membuat kami
berdua sama-sama merem melek dengan
desahan-
desahan panjang berulang-ulang. Dengan k
ontol yang masih menancap ketat pada n
onokku, dia memintaku menurunkan badanku
kebelakang sambil kedua tanganku bertopang
kebelakang, dia menyodokkan pantatnya
kedepan. Luar biasa…k ontolnya seolah-olah
tertarik kalau pantatnya bergerak kebelakang dan
seperti mau patah bila ia menyodok kedepan,
terjepit rapat diantara bibir n onokku. Dengan
kepala mendongak kebelakang kadang terangkat,
aku makin gila menggoyang pantatku,
“Uuuhhh…ngghhh..!”erangku tidak jelas. Cairan
pelicin n onokku meleleh hangat sampai
kebawah k ontolnya. “Hhuuu….huuuu…
huuuuuu!” aku kian ganas dan seketika merubah
gayaku, duduk diatas pangkal pahanya dengan k
ontol tetap tertancap din onokku, hanya pantatku
saja yang bergerak maju mundur dengan cepat.
k ontolnya terasa berdenyut-denyut
dicengkeram bibir n onokku. Bercampur aduk
rasa nikmat yang kudapat dari permainan ini.
“Maas….ngghhh..!” aku sudah mendekati
puncaknya. “Remes toketku…mas!” pintaku
sambil menarik tangannya.
Diremasnya toketku, kian kuat remasannya
makin kuat sentakan pantatku dibarengi
dengusan napasku yang memburu.
“Aaaaaaahhhhhh..!” aku menyentak dengan
histeris beberapa saat dan kemudian terdiam,
roboh keatas badannya dengan jari tanganku
mencengkeram kuat kedadanya menimbulkan
merah goresan kuku yang panjang.
“Nikmat ya Nes”, katanya tersenyum melihat
badanku yang terkulai lemas menindih
tubuhnya. “Aku akan membuatmu lebih puas,
sayang!”. “Ines capek…tapi..mas belum ngecret
ya.!? kataku seraya beringsut turun dari atas
badannya dan telentang pasrah. Mas Bayu
mengambil handuk basah dan me lap bibir n
onokku dengan lembut. Aku tersenyum sambil
mengepitkan pahaku. Gantian aku
membersihkan k ontolnya yang tetap ngacung
dengan keras. Dia memelukku dan mulai
menggeluti
tubuhku lagi. Bibirku dikulumnya dengan nafsu,
turun kebawah dijilatinya pentilku. Aku
menggelinjang pelan, dia meneruskan
permainannya meraba bibir n onokku
menyentuh i tilku dan digesek pelan. Kedua
pahaku terbuka lagi dan untuk kedua kalinya n
onokku basah. Dia gak bisamenguasai nafsunya
lagi, dengan cepat berlutut diantara kedua
pahaku dan mengatur posisi k ontolnya tepat
diatas lubang n onokku, merendahkan badannya
dan bleeesssss….k ontolnya langsung
menerobos masuk liang n onokku.
“Aaauuhhhh..!” aku melenguh panjang ketika dia
menekan kuat dan mulai memainkan pantatnya
turun naik. Saat serangan k ontolnya kian
gencar,
mataku seakan tinggal putihnya kadang mendelik
kadang terpejam dengan desisan panjang
pendek. Sepertinya dia pingin benar-benar puas
menikmati tubuhku setelah yakin walaupun
badankua kecil imut-imut tapi punya
kemampuan ngesex sangat tinggi. Diangkatnya
kaki kiriku kebahunya dan badanku dimiringkan
dengan kaki kanan tetap lurus. Liang n onokku
seakan bertambah terbuka dengan posisi
demikian. Dengan setengah berlutut,
dimasukannya k ontolnya dalam-dalam keliang n
onokku, dan dikocok keluar masuk dengan
cepat. Uuhh..uuhh..uuhh..” aku mendesis
berulang-ulang menahan serangan k ontolnya.
Tangan kananku dengan gesit menggosok-
gosok i tilku sambil k ontolnya tetap keluar
masuk liang n onokku, membuat aku menjadi
cheat dan keblingsatan. Kedua bongkahan toket
kuremas-remas sendiri dan kepala sebentar-
sebentar kuangkat dengan mulut kadang
ternganga lebar kadang mendesis tertahan. Puas
mengocok dengan posisi demikian, dia
mengganti lagi posisi kami. Aku disuruhnya
menelungkup dengan pantat sedikit nungging
keatas dan paha sedikit mengangkang membuat
bibir n onokku kelihatan merekah dan
menantang. Dengan posisi jongkok digosok-
gosokkannya kepala k ontolnya mulai
dari pantat sampai kebibir n onokku, tanganku
bergerak cepat kebelakang memegang k
ontolnya dan menuntun ketengah n onokku,
“Ayo mas.” Sambil memegang pantatku, dia
mendorong masuk k ontolnya masuk keliang n
onokku. Dengan pelan kepala k ontolnya
menerobos masuk. Begitu hampir setengah
masuk, disentakkannya agak kuat
dan…”blessss’..hampir seluruh k ontolnya
tenggelam. “Haahh..!” aku menjerit tertahan
dengan kepalaku terangkat. Dia mendiamkan
sekian
detik untuk merasakan denyutan n onokku
mencengkeram k ontolnya, baru kemudian
dikocoknya maju mundur dengan pelan.
Sembari mengocok, tangannya merayap dari
belakang menggapai toketku dan mulai
meremasnya. “Ooouuuhhh…oouuuhhh” aku
mendesah berkali-kali ketika k ontolnya mulai
membabibuta keluar masuk liang n onokku.
Punggungku kadang melengkung kebawah
kadang keatas dengan pantat bergoyang kiri
kanan membuat dia keblingsatan dan makin
kencang menggempur n onokku. Cairan n
onokku makin banyak mengalir sampai-sampai
turun membasahi biji pelernya. Aku merasakan
kegelian dan kenikmatan yang amat sangat
seakan
menjalar keseluruh syaraf ditubuhku.
“Ssshhh..sssshhhh..!” aku mulai bergumam tak
keruan mengiringi genjotannya yang tambah
menggila. k ontolnya terasa makin keras dan
membesar, pertanda dia sudah mulai mencapai
puncak kenikmatan. Aku pun demikian
kondisinya, badanku bergetar hebat dan
tanganku menggapai karuan kiri kanan
mencengkeram bantal karpet. “Huuuhhh…
hhuuuhhhh..mas..!” aku bagai kesurupan. Dia
mencabut k ontolnya dengan tiba-tiba, bergerak
duduk diatas karpet sambil bersandar dikaki
daybed dengan kaki menjulur lurus kedepan
setengah terbuka. Aku disuruh duduk diatas
pangkuannya dan ..blesss..n onokku menelan
semua
k ontolnya dan tanpa diminta aku langsung
menggenjot cepat. Kami berpelukan rapat, mulut
saling berpagutan penuh nafsu, saling
mengulum sementara pantatku bergerak histeris
memburu puncak kenikmatan yang kian dekat.
Aauuh maas …..aaaahhhhhhh…!” aku sudah
hampir dipuncak surga dunia dan sesaat
kemudian dia mendorong badanku terlentang.
Sekali lagi, dengan sigap dia merubah posisi,
tengkurap diatas tubuhku dan menggenjotkan k
ontolnya sekuat-kuatnya ke n onokku. Bibir kami
kembali saling mengulum sambil berpelukan.
Kaki dan tanganku
merangkul ketat badannya menahan hentakan-
hentakan pantatnya yang mendorong k ontolnya
keluar masuk n onokku. Detik demi detik kami
rangkuh kenikmatan itu bersama-sama….sampai
akhirnya, “Aaaahhhhhhhh….!” aku mengerang
panjang mencapai puncak dengan kuku jari
tanganku menancap kuat kepunggungnya.
“Aaauuuhhhh….Nes !” dia mendesah panjang,
ditekannya kuat-kuat berulangkali pantatnya
dengan cepat dan pada hunjaman
terakhir….blesss….pangkal k ontolnya
dan bibir n onokku seakan jadi satu..dan sesaat
kemudian..creetttt..crreeetttt… pejunya
berhamburan keras memenuhi liang n onokku.
“Ooohh..ooohhhh..!” aku menerima
terjangannya yang terakhir berbarengan
semburan pejunya yang terasa hangat di n
onokku. Sungguh nikmat rasanya.
Berkali-kali kami melakukan itu sebelum
kepulangan istrinya. Bahkan kami pernah
melakukannya dalam mobilnya dipinggir jalan
yang sepi dimalam hari. Buat variasi, katanya.
TAMAT...
Saya Masih Ingat Betul Kejadian Ini. Kejadian
Yang Menurut Saya Sangat Luar Biasa. Kejadian
Itu Terjadi Hari Sabtu, Tepatnya Pukul 13:36 WIB.
Ceritanya Begini….
Seperti Biasa Kalau Hari Sabtu Saya Ngapel.
Rumah Cewek Saya Tak Jauh Dari Tempat
Tinggal Saya. Kalau Tidak Salah Waktu Itu Saya
Berangkat Menuju Kerumah Pacar Saya Pukul
11:13, Karena Rumahnya Lumayan Dekat Saya
Tiba Pukul 11:17, Setiba Dirumahnya, Saya Selalu
Mengetuk Pintu Terlebih Dahulu…
Took…. Took… Took… Yaank….
Tak Lama Kemudian, Dina Adiknya Pacarqu
Menyapa Dari Dalam Kamarnya yg Kebetulan
Letaknya Didepan….
Dina: Kak.. Masuk Ajah Dulu Kedalem… Mbaknya
Belom Pulang…
Saya Langsung Buka Pintu dan Masuk Kedalam…
Saya: Din.. Mbak Kemana?
Dina: Mbaknya belom Pulang Kak… tadi, Mbak
SMS tolong Kasih Tau Mbak Pulangnya Agak
Lamaan.. Lagi Ada Rapat OSIS..
Saya: Ooo… Ohya Din.. Mama Kemana?? Sepi
Banget Rumah..
Dina: Mama Lagi Pergi Kondangan Kak…
Saya: Kemana Din?? Dah Dari tadi Perginya??
Dina: Ga Tau Kak… Belom Lama Jalan..
Saya: Din, Lagi Ngapai?? Kok Tumben Dah
Pulang??
Dina: Lagi Ganti Baju kak… Iya Nih Tumben..
hehehe…
Tak Lama Kemudian Dina Keluar Dari Kamarnya
dan Kedapur Untuk Mengambil Air Minum Tuk
Saya…
Dina: Nih Kak Minumnya..
Dina Sambil Meletakkannya di meja. Ketika
Meletakkan Dimeja Tak Sengaja Saya Melihat
Toketnya Yg Mulus Jauh Dari Toket Punya
Pacarqu. Walaupun Tak Kelihatan Seutuhnya
Tetapi Sudah Cukup Membuat ku Sange. dan
Sempat Berpikiran Kotor. Tak Lama Kemudian
Pacarqu SMS..
Yaank.. Maaf Ya Kamu Kelamaan Nunggu aku…
Aku Ada Rapat Mendadak Nih… Aku Pulang
Sore2 Banget Yank… Chayank Kamu Minta
Temenin Ngobrol Ajah Sama Dina..
Itulah Isi SMS Dari Pacarqu. dalam Benak Saya
Wah Kebetulan Sekali Siapa Tau Bisa Dapet Dari
Dina. Lumayan Laah Kali2 Aja Bisa Pegang
Pegang…
Dina Masuk Kembali Kekamarnya. dan Mengajak
Saya Untuk Nonton Televisi…
Dina: Kak.. Masuk Ajah Kesini… Nonton TVnya
Disini Ajah..
Saya: Iya deh..
Pikiran Saya Tambah Kotor. Saya Langsung
Masuk Kekamar. dan Mulai Nonton TV Bareng
bareng Dina. Saya Dan Dina Mengobrol Sembari
Saya Melihat Toketnya Dari Luar Tangtop. dan
Juga Saya Melihat Pahanya Yg Mulus. Pada Saat
Itu Saya Ingat Betul Dina Memakai Tanktop Putih
Yang Agak Tipis Mungkin Itu Cuma Tuk
Menutupi Pakaian Dalam Saja. Dan Dina Masih
Mengenakan Rok Pendek SMP. Walaupun Dina
Masih Kelas 3 SMP, Woow Bodynya Ga Kalah
Dengan Pacarqu Yg Kelas 3 SMA. Wajahnya pun
Beuh Jauuh Cantikkan Dina. Bibirnya.. Facenya…
Ditambah Dina Anaknya Centil, Kegenitan
Bangeet. Tak Lama Ngobrol Dina Beranjak Dari
Tempat Duduknya. Dina Mengaca Kecermin
Sesekali Matanya Menuju Ke Saya Mungkin Dia
Ngerasa Saya Terus Menatapinya dengan Tak
Wajar.
Dina: Kak Ngeliatin Dina Kok ampe Segethoonyaa
Seech?? Dina Cantik Khaan??
Saya: Uuuh Ke PD an Bengett..
Dina: Yee… Dina Tauu Kalee Kak Dari Tadi Liatin
Apaaa??? Secaraa Dina Gthoo Ya kan?? Toket Dina
Maah lebih Manteb daripada Ceweknya..
Dina Sambil Memegang Kedua Toketnya Dari
Luar. Dan Bergaya Sedikit Nakal. Waah Kucing Di
Kasih Daging.. hehehe.. Perlahan Saya
Menghampirinya..
Saya: Apaan Kecil Gitu… Mendingan Punya Mbak
Beuh Mantab..
Saya Berbohong Kepada Dina, Padahal Saya Gak
Kuat Lagi Liat Toketnya Dina. Dari Luar Ajah Dah
Manteb Apalagi dari Dalam. Saya Mencoba Tuk
Memancing Dina..
Saya: Din, Bra nya Kali Yang Gede Bukan
Toketnya??
Dina: Ya Ampuun kak… Bra nya Biasa Gak Gede..
Dina Sambil Mengintip Sedikit Kedalam
Tanktopnya…
Saya: Din, Mana Coba Kalo Berani Sini Kasih Liat..
Dina Sambil Menurunkan Sebelah Tali
Tangtopnya Dan Bra yg Menutupi Toket Terlihat
Juga..
Dina: Nih… Montok Kan??
Dina Sambil Menggigit Bibirnya Sedikit…
Saya: Lumayan… Tapi Dua2nya donk din…
Dina: Yee… Ke enakan kakak Donk…
Dina Sambil menaikan Kembali tali Tanktopnya.
Sambil senyum. Tak Lama kemudian Dina
Membuka Kedua Tali Tanktopnya.
Dina: Nih Kak… Dina Maah Bae Hati…
Saya: Iya Deh Ngaku Toket Dina Mang Hot
Abiess…
Dina Tersenyum Nakal. dan saya terus Mencoba
Lagi…
Saya: Din, Pegang Ya??
Dina: Karena Dah Ngaku.. Nih Dina Kasih..
Saya: Din, Pintunya Kunci Dulu Nanti Ada Yang
Masuk..
Dina Mengunci Pintu Dan Menghampiri Saya.
Dina Membuka Tali Tanktopnya. Saya Mulai
Memegang Sembari Mencium Toketnya. saya
Menyuruh Dina Tuk Buka Tanktopnya. Ternyata
Dina Mau. waah tercapai juga Nih. Saya Perlahan
Membuka Bra nya Dan Menghisap Pentilnya
Yang Pink yg Serasi Dengan Kulitnya Yg Kuning
Langsat. Sembari Menghisap Saya Meremas
remas Toketnya. Dina sama sekali Tak Berontak
Malahan Dina Merasa Ke enakan. Saya Langsung
Buka Baju. Dan Saya Mencium Bibirnya dan
melumatnya dengan halus. saya Memeluknya
Sambil Tangan Saya menbuka Roknya.
Dina: Kak… Jangan Sampe Ada Yg tau Y…
Saya: Iya Cantik..
Setelah Itu saya Membuka Celana Dan CD Saya.
saya memintanya Tuk BJ. Dina Langsung
Memegang Titit Saya Dan Menghisapnya..
Oouugh.. Nikmat… Setelah Itu, Saya
Menyuruhnya Terlentang dikasur. Saya
Membuka CD Dina. Waaw Saya melihat Memek
Yang Segar Dan Berbulu halus. Saya menjilat jilat
Memeknya Sesekali Lidah Saya Masukan
Kedalam memeknya.
Dina: Aaw.. Kaak Pelan Pelan… Eegh…
Setelah Itu Saya Bersiap Tuk Memasukan Titit
Saya. Secara Perlahan Tapi Pasti Saya
Menerobos Memeknya…
Dina: Aaaw.. eeegh…. aaaw… eegh… eegggh….
Dina Sangat Horny. tak Nyangka Usia Yg Masih
Anak2 dah selayaknya Orang Dewasa.
Saya: Ouugh…. Yeees… Yees….
Saya Dan Dina Bebas Berekspresi Sepuas
puasnya Karena Rumahnya Sangat Sepi Dan
situasi yg Amat Teramat Mendukung. Saya
Melakukan Doggy appearance Dengan Dina.
Saya: Din, Nungging Deh..
Dina tanpa basa basi langsung Menuruti Kata
Kata Saya. Dina Nungging dan Sebelum saya
melakukan Doggy Appearance Saya Menjilat
Memeknya Yg dah memerah. Setelah Itu Saya
Menerobos Kembali memeknya Dari Belakang.
Saya Merasakan Sensasi Yang Luar Biasa.
Croots….. Crooootz……..
Akhirnya Saya Dan Dina Klimaks. Kami Berdua
Beristirahat Sejenak Dan Setelah Itu Saya
Membantu Dina Tuk Bersih Besih Badannya. Dan
Dina Bergegas Mandi. Sementara Saya
Berpakaian Dan Membantu Membereskan
Tempat Tidurnya. Oh iya, Kiranya Pukul !6:02
Saya Menerima SMS Dari Pacarqu.
Chayank… kamu Lagi Ngapain? Aku Lagi Jalan
Nih Di Komplek.. Bentar Lagi Aku Nyampee
Yaank…
Kurang Lebih Isinya Seperti Itu. Dina Selesai
Mandi, Berpakaian, Dan Kami Berdua Ngobrol
Tanpa Ada Rasa Dosa. Waktu Itu Kami Ngobrol
Di Teras Depan Rumah. Tak Lama Pacarqu
Datang…
Pacarqu: Chayaank… Maafn Aq yaa Kamu
Klamaan Bangeet Tunggunya… Kamu Gak BT
kan??
Saya: Iya Chayank Gp2 Aq Ga BT kok…
Saya Mengucapkannya Sambil Tersenyum.
Wow Selang Hanya Beberapa Menit Saja
Nyokapnya Pulang. Benar Benar Hari Yang
Sangat Bagus Sekali Tuk Saya. Hari Yang Indah
Dan Penuh Birahi Yang Meletup Letup Serta Hari
Yang Penuh Keberuntungan. TAMAT..


Adult | GO HOME | Exit
1/2001
U-ON

inc Powered by Xtgem.com